Dulu, saat kau pergi, aku meragu. Apakah kita akan kembali?
meraga? Aku seperti seorang yang sangat merugi. Kehilanganmu disaat cinta telah
meragi.
Sepi, disaat hati penuh rindu namun tak disapu. hampa, disaat
pandang penuh pinta namun tak disapa. Sunyi, disaat pikiran penuh nada namun
tanpa bunyi.
Aku kehilanganmu, nada ke-8 orkestra hidupku. Aku kehilanganmu,
satu bagian puzzle yang mengutuhkan lajuku.
Aku mencari, sembari mencuri. Mencuri pandangmu, apakah masih aku?
Aku berlari, berhenti mencari. Karena ku tahu, telah ada dia dalam doamu.
Hidup seakan berhenti, walau hanya hidupku. Hidup harus berjalan,
walau tanpa jalin didalamnya.
Kini, kau kembali. Dengan segala yang kau miliki. Tatapan itu,
senyum itu, harum itu. Masih sama, sama segar dalam ingatan.
Jika kau ingin tau, dulu doaku semoga bukan kamu lagi. Jika kau
ingin tau, dulu harapku semoga tanpamu lagi.
Tapi jika kau ingin tau, itu semua palsu. Jika kau ingin tau, itu
semua hanya harap semu. Semua datang dari egoku, menyangsikanmu, tulang igaku.
Dan jika kau benar-benar ingin tau, rinduku tak pernah tua
untukmu.
Tangerang, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar