Sabtu, 14 Desember 2013

Semilir yang Riuh Dikepala

"_apakah semilir yang numpang lewat dikepalaku
adalah semilir yang sama yang berbisik dikepalamu?"


Jutaan duga memenuhi lekuk otak keriputku
bagi orang tua ini, memikirkan demikian begitu 'jeleh'.
Tak terhitung lagi pembenaran yang menunggu
diberikan persetujuan pikiran. Menunggu logika
yang berteriak bak cheerleaders kegirangan.

Nelangsa pencinta rahasia begitu masyhur di telinga
pun perindu yang lakunya hanya membuat tambah luka.
Mulut yang bisu seperti sedang berpikir
kepala yang gaduh penuh gengsi yang riuh
seperti merek dagang yang tak boleh diganggu-gugat

Kadang aku 'cumpleng' fungsi tiap organku
Tangan yang berpikir bagaimana rasanya merengkuhmu
Tubuh yang berimaji bagaimana rasanya menjaketkan-tubuhmu
Bibir yang berangan bagaimana jadinya bila parkir dikeningmu
Hati yang bersimpati menampung luber meler cintamu

Akulah pencipta setiap rindu dan luka
Pencipta setiap harap kemudian membunuhnya
Semua berlaku didalam kepala
kepala yang sama yang kugunakan untuk
meniup semilir ke dalam isi kepalamu

Tangerang, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;