Selasa, 04 Februari 2014

Dirimu Laut

dirimu laut.
begitu tenang, begitu gelombang.

ku sebut kau rumah, tempatku berpulang.
cuaca tak ramah, penuh karang.

selalu sama, aku hanya senang bermain pasir saja.
di pantai yang penuh turis lainnya.
aku hanya bermain dipinggir, takut gelombang menyisir.
tanpa penasaran, tanpa pikir : "aku ingin ke laut". mampir.

aku kira aku sudah menemukan laut di pantai.
tidak. belum. kau terlalu santai.
aku rasa inilah laut, inilah dirimu.
bukan. keliru. itu hanya ombak semu.

ku putusakan jadi nelayan saja.
pergi subuh balik petang. bersahaja.
karena untuk mengenal laut kau harus jadi nelayan
karena untuk menangkap ikan kau harus jala, melayan

sesaat jadi nelayan dan melaut.
aku sadar bekalku maut.
sesal tak harga lagi.
dibeli ikan-ikan mati.

terbang tenggelam hati karam
awak melayang sekapal selam
kemudian aku terbangun, aku tersadar.
dalam mati : "untuk inilah ku pasang radar"

aku menemukanmu, beranda kecil berkursi karang.
tempat bangkai-bangkai kapal perang.
ku ketuk pintu muram, ku ucapkan salam.
salam perpisahan -- selamat malam.

ku sebut kau rumah, tempatku berpulang.
cuaca tak ramah, penuh karang.

Tangerang, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;